Kamis, 22 November 2012
Ancaman !!
Ancaman terbesar yang tengah dialami oleh orangutan adalah habitat yang semakin sempit karena kawasan hutan hujan yang menjadi tempat tinggalnya dijadikan sebagai lahan kelapa sawit,pertambangan dan pepohonan ditebang untuk diambil kayunya. Orangutan telah kehilangan 80% wilayah habitatnya dalam waktu kurang dari 20 tahun. Tak jarang mereka juga dilukai dan bahkan dibunuh oleh para petani dan pemilik lahan karena dianggap sebagai hama. Jika seekor orangutan betina ditemukan dengan anaknya, maka induknya akan dibunuh dan anaknya kemudian dijual dalam perdagangan hewan ilegal. Pusat rehabilitasi didirikan untuk merawat oranutan yang sakit, terluka dan yang telah kehilangan induknya. Mereka dirawat dengan tujuan untuk dikembalikan ke habitat aslinya
Lokasi dan Habitat
Lokasi Dan Habitat
Orangutan ditemukan di
wilayah hutan hujan tropis Asia Tenggara, yaitu di pulau Borneo dan Sumatra di wilayah bagian negara Indonesia dan Malaysia. Mereka biasa tinggal di pepohonan lebat dan membuat sarangnya dari
dedaunan. Orangutan dapat hidup pada berbagai tipe hutan, mulai dari hutan kering, perbukitan dan dataran rendah, daerah aliran sungai, hutan rawa air tawar, rawa gambut, tanah kering di atas rawa bakau dan nipah, sampai ke hutan
pegunungan.
Di Borneo, orangutan
dapat ditemukan pada ketinggian 500 m di atas permukaan laut (dpl), sedangkan
kerabatnya di Sumatra dilaporkan dapat mencapai hutan pegunungan pada
ketinggian 1.000 m dpl. Orangutan Sumatra merupakan salah satu hewan endemis yang hanya ada di Sumatra. Orangutan di Sumatra hanya menempati bagian utara pulau itu, mulai dari Timang Gajah, Aceh Tengah sampai Sitinjak di Tapanuli Selatan. Keberadaan hewan mamalia
ini dilindungi Undang-Undang 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Eko sistemnya dan digolongkan sebagai Critically Endangered oleh IUCN.
Di Sumatra, salah satu
populasi orangutan terdapat di daerah aliran sungai (DAS) Batang Toru, Sumatera Utara. Populasi orangutan liar di Sumatra diperkirakan sejumlah 7.300 Di DAS Batang Toru 380 ekor dengan
kepadatan pupulasi sekitar 0,47 sampai 0,82 ekor per kilometer persegi.
Populasi orangutan Sumatra (Pongo abelii lesson) kini diperkirakan 7.500
ekor. Padahal pada era 1990 an, diperkirakan 200.000 ekor. Populasi mereka terdapat di 13 daerah terpisah secara geografis. Kondisi ini menyebabkan kelangsungan hidup mereka semakin terancam punah.
Asal Usul Orang Hutan
Asal Usul
Istilah "orang
utan" diambil dari kata dalam bahasa Indonesia, yaitu 'orang' yang
berarti manusia dan 'utan' yang berarti hutan. Orang utan mencakup duaspesies, yaitu orang utan sumatera (Pongo abelii) dan
orang utan kalimantan (borneo) (Pongo pygmaeus). Yang unik adalah orang
utan memiliki kekerabatan dekat dengan manusia pada tingkat kingdom animalia, dimana orang utan memiliki tingkat
kesamaan DNA sebesar 96.4%.
Ciri-Ciri
Mereka memiliki tubuh
yang gemuk dan besar, berleher besar, lengan yang panjang dan kuat, kaki yang
pendek dan tertunduk, dan tidak mempunyaiekor.
Orangutan memiliki
tinggi sekitar 1.25-1.5 meter.
Tubuh orangutan
diselimuti rambut merah kecoklatan. Mereka mempunyai kepala
yang besar dengan posisi mulut yang tinggi.
Saat mencapai tingkat
kematangan seksual, orangutan jantan memiliki pelipis yang gemuk pada kedua sisi, ubun-ubun yang besar, rambut
menjadi panjang dan tumbuh janggut disekitar wajah. Mereka mempunyai indera yang sama seperti manusia, yaitu pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecap,
dan peraba.
Berat orangutan jantan
sekitar 50-90 kg, sedangkan orangutan betina beratnya sekitar 30-50 kg.
Telapak tangan mereka
mempunyai 4 jari-jari panjang ditambah 1 ibu jari. Telapak kaki mereka juga
memiliki susunan jari-jemari yang sangat mirip dengan manusia.
Orangutan masih termasuk
dalam spesies kera besar seperti gorila dan simpanse. Golongan kera besar
masuk dalam klasifikasi mammalia, memiliki ukuran otak yang besar, mata yang mengarah
kedepan, dan tangan yang dapat melakukan genggaman.
Klasifikasi
Orangutan termasuk hewan vertebrata, yang berarti bahwa
mereka memiliki tulang belakang. Orangutan juga termasuk hewan mamalia dan primata.
Spesies dan Subspesies
1. Ada 2 jenis spesies
orangutan, yaitu Orangutan Kalimantan / Borneo (Pongo pygmaeus) dan Orangutan Sumatra (Pongo abelii).
2. Keturunan Orangutan
Sumatra dan Kalimantan berbeda sejak 1.1 sampai 2.3 juta tahun yang lalu.
3. Subspecies
§ Pembelajaran genetik
telah mengidentifikasi 3 subspesies Orangutan Borneo : P.p.pygmaeus, P.p.wurmbii, P.p.morio. Masing-masing subspesies
berdiferensiasi sesuai dengan daerah sebaran geografisnya dan meliputi ukuran
tubuh.
§ Orangutan Kalimantan
Tengah (P.p.wurmbii) mendiami daerah Kalimantan Barat dan Kalimantan
Tengah. Mereka merupakan
subspesies Borneo yang terbesar.
§ Orangutan Kalimantan
daerah Timur Laut (P.p.morio) mendiami daerah Sabah dan daerah
Kalimantan Timur.Mereka merupakan
subspesies yang terkecil.
§ Saat ini tidak ada
subspecies orangutan Kalimantan yang berhasil dikenali.
Langganan:
Postingan (Atom)